Ditreskrimum Polda Jabar menangkap 12 perempuan terkait sindikat penjualan bayi ke Singapura. (Foto: Agus Warsudi).

News

BANDUNG, iNews.id - Total, 24 bayi menjadi korban sindikat perdagangan manusia atau human trafficking. Sebanyak enam bayi berhasil diselamatkan, sedangkan 18 lainnya telah dijual sindikat ke Singapura sudah dilengkapi dengan dokumen-dokumen palsu.

Saat ini, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar tengah berupaya mencari keberadaan 18 bayi asal Jabar yang telah dijual dengan harga antara Rp11 juta hingga Rp16 juta tersebut.

"Dari keterangan para tersangka, ada 24 bayi yang diduga jadi korban. Sejauh ini kami mengamankan satu bayi di Tangerang dan lima di Pontianak. Bayi-bayi itu akan dikirim ke Singapura dengan dilengkapi dokumen palsu," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan di Mapolda Jabar, Senin (14/7/2025) malam.

Kombes Surawan mengatakan, penyidik berhasil menangkap 12 tersangka, semuanya perempuan. Tersangka utama kasus ini, kata dia berinisial SH atau LSH. Penyidik Ditreskrimum Polda Jabar akan mengembangkan kasus ini untuk menemukan bayi-bayi lainnya

"Untuk mengembangkan kasus ini, kami bekerja sama dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri," ucapnya.

Diamenuturkan, bayi-bayi korban humas trafficking sindikat tersebut sebagian besar dari daerah di Jabar. Kasus ini berawal dari laporan salah satu orang tua yang melaporkan kasus penculikan anak.

Kemudian, Ditreskrimum Polda Jabar mengembangkan laporan itu dengan melakukan penyelidikan intensif. Pengungkapan ini menjadi bukti nyata komitmen Polda Jabar dalam memberantas kejahatan perdagangan manusia, khususnya anak-anak.

"Para tersangka akan dijerat dengan undang-undang yang berlaku terkait penculikan anak dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan ancaman hukuman pidana berat," katanya.

Polda Jabar mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap modus-modus adopsi ilegal yang marak terjadi melalui media sosial (medsos).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, lima bayi hendak dijual yang diselamatkan di Pontianak. Sedangkan satu bayi diamankan di Tangerang. "Semua bayi korban human trafficking itu dibawa ke Mapolda Jabar," kata Kombes Hendra.

Para tersangka, lanjut dia memiliki peran berbeda-beda dalam sindikat ini. Ada yang berperan sebagai perekrut awal bayi, bahkan sejak masih dalam kandungan.

Ada tersangka yang bertugas merawat bayi, menampung, dan membuat surat-surat identitas palsu seperti akta lahir dan paspor. "Mereka juga terlibat dalam proses pengiriman bayi ke Singapura," ucapnya.

Dia menyampaikan, dalam kasus ini telah menahan 12 tersangka dan mengamankan barang bukti berupa surat-surat, identitas, paspor dan dokumen korban.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network