BANDUNG BARAT, iNews.id - Jumlah bangunan perpustakaan sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sebagian besar rusak. Dari total 434 perpustakaan SD di KBB, 103 rusak berat, 84 sedang, 160 ringan, dan hanya 87 perpustakaan yang kondisinya baik.
"Selain bangunan kelas, banyak juga ruang perpustakaan yang rusak, dan itu datanya terus dinamis. Seperti jalan, ketika satu titik diperbaiki, biasanya di titik lain ada yang rusak, sekolah juga sama," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) KBB Rustiyana, Senin (13/2/2023).
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) 2022, ujar Rustiyana, total jumlah perpustakaan di sekolah tingkat SD di KBB ada 434 perpustakaan yang tersebar di 16 kecamatan.
Sedangkan perpustakaan SMP, sebanyak 62 unit. Berdasarkan data tersebut, sebanyak 9 perpustakaan rusak berat, 18 rusak sedang, 18 rusak ringan, dan hanya 17 perpustakaan kondisinya baik.
Perbandingan yang kondisi perpustakaan baik dengan yang rusak untuk tingkat SMP, masih lebih baik dibandingkan SD.
"Kerusakan ruang perpustakaan itu kami akan perbaiki secara bertahap dengan skala prioritas, karena anggaran terbatas. Untuk perbaikan ruang kelas saja pada tahun ini KBB dari DAK hanya dapat Rp7 miliar untuk SD dan Rp15 miliar untuk SMP," ujar Rustiyana.
Keberadaan perpustakaan SD di KBB, belum memadai, baik dari ketersediaan buku maupun sarana prasarana bangunan. Kondisi itu membuat budaya literasi atau minat membaca di kalangan siswa masih rendah sehingga harus jadi perhatian.
"Koleksi buku di perpustakaan sekolah kami masih minim, kurang dari seribu. Itu yang jadi salah satu sebab siswa kurang tertarik membaca buku di perpustakaan," kata Kepala SDN Gandrung Endah, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, KBB, Lisda Dewiningsih.
Selain itu di perpustakaan sekolah juga minim buku literasi untuk kelas satu dan dua. Kebanyakan adalah buku tema pelajaran dan buku untuk kelas 4, 5, dan 6. Selain itu gedung perpustakaan juga masih menyatu dengan ruangan lain, dan minim fasilitas bangku serta kursi.
Pernah dipasang karpet sehingga anak bisa sambil lesehan membaca buku, tapi ketika ruangan bocor akhirnya karpet dibongkar karena basah. Perpustakaan SD pertama di Kecamatan Cisarua perlu pembenahan.
"Perpustakaan itu harus layak, bukunya lengkap, dan nyaman, sehingga murid juga merasa kerasan. Sehingga lambat laun budaya membaca mereka bisa terbentuk dengan sendirinya," ujar dia.
Editor : Agus Warsudi
minat baca Gedung perpustakaan perpustakaan sekolah dasar renovasi Sekolah Dasar literasi Literasi Anak minat baca anak Disdik KBB kabupaten bandung barat
Artikel Terkait