Kujang, senjata tradisional Jawa Barat. (Foto: Kemendikbud.go.id)

JAKARTA, iNews.id - Senjata tradisional Jawa Barat, termasuk salah satu warisan budaya di Indonesia. Senjata Sunda ini memiliki fungsi bermacam-macam. 

Selain itu, bentuknya juga beragam dan unik. Setiap bentuknya sesuai dengan fungsinya, sebagai senjata mematikan maupun untuk bertani.

Berikut uraian tentang senjata tradisional Jawa Barat : 

1. Kujang

Sampai sekarang masih eksis. Pada zamannya, Kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi, Kerajaan Sunda Hindu mengalami krisis karena kedatangan pengaruh agama Islam yang dibawa oleh pedagang dari Arab.

Prabu Siliwangi kemudian menulis naskah kuno sebagai pedoman dari masyarakat Sunda bernama Sanghyang Siksa Kandang Karesian pada 1518 Masehi. Sanghyang Siksa Kandang Karesian berisi tentang bermacam norma, moral, budaya, adat hingga senjata tradisional Jawa Barat berupa Kujang. 

Senjata tradisional ini bentuknya sering dijadikan motif batik hingga lambang yang mencerminkan suku Sunda.

Mengutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata kujang berasal dari bahasa sunda kuno, yaitu kudi yang berarti senjata dengan kekuatan gaib atau jimat dan hyang yang berarti dewa. 

Senjata sakral ini menjadi simbol status, penghormatan hingga jimat para petinggi serta kaum bangsawan kerajaan Pajajaran. Saat itu, kujang digunakan oleh petinggi kerajaan maupun rakyat biasa. 

Bedanya, kujang petinggi kerajaan terbuat dari bahan yang lebih mahal dengan desain mewah. Dilansir dari Indonesia Kaya, senjata kujang memiliki empat bagian utama.

Keempat bagian itu,papatuk atau congo merupakan bagian ujung berbentuk lancip dan tajam, tadah atau bagian menonjol pada perut kujang, silih atau tubuh senjata berbentuk melengkung layaknya sayap burung yang merentang, dan mata yaitu lubang pada senjata kujang. 

Selain itu, kujang juga memiliki beberapa variasi, yakni kujang Ciung, kujang Jago, kujang Badak, kujang Kuntul, Kujang Bakong, dan masih banyak lagi.

2. Bedog atau golok

Merupakan senjata tradisional Jawa Barat. Bentuk senjata ini menyerupai pisau dengan ukuran yang lebih besar. Bedog memiliki bentuk beragam. 

Namun ciri umum senjata ini, panjangnya 30-40 sentimeter. Bedog juga memiliki banyak ragam. Misalnya saja Bedog Gagaplok yang sering dipakai untuk berkebun atau Bedog Pameuncitan yang dipakai untuk menyembelih.

3. Baliung

Senjata tradisional Jawa Barat yang bentuknya semacam kapak serta memiliki fungsi utama untuk menebang pohon atau membelah kayu. Jenis kapak ini memiliki gagang dari kayu yang biasanya berukuran 30 hingga 35 sentimeter. 

Bagian utama dari senjata ini terbuat dari besi yang cukup tebal dan ditajamkan pada satu sisinya.

4. Congkrang

Salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang bentuknya seperti cangkul, tetapi jauh lebih kecil. Senjata tradisional ini tak digunakan sebagai senjata tempur karena pada umumnya kurang tajam atau tidak runcing. Senjata tradisional congkrang biasa digunakan untuk mencabut rumput liar dari tanah baik di persawahan maupun kebun. 

Senjata congkrang memiliki beberapa keistimewaan seperti mampu mengikis rumput hingga ke akar-akarnya. Senjata tradisional ini sudah ada sejak lama dan masih menjadi alat berkebun yang digunakan oleh masyarakat setempat. 

5. Ani-ani (ketam)

Dalam bahasa Sunda, Ani-ani atau yang dikenal dengan sebutan etem atau ketam merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang digunakan untuk memanen padi. Senjata ini biasanya berbentuk pisau kecil yang bisa disembunyikan di telapak tangan.

Senjata tradisional pemanen padi ini menjadi pilihan karena berkembangnya kepercayaan orang Sunda dan Jawa tidak boleh menggunakan parang dan arit. Dalam kepercayaan ini, Dewi Padi dan Nyai Pohaci Sang Hyang Sri diyakini memiliki kepribadian yang tenang dan lembut serta takut dengan senjata tajam seperti parang dan arit.

Hasil padi akan buruk jika sang dewi takut. Memanen padi dengan batang yang terpotong tidak hanya membutuhkan waktu, tetapi juga membutuhkan waktu untuk memotong batang. 

Saat itulah para petani harus menggunakan senjata Ani-ani untuk membantunya. Namun, senjata ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama karena setiap pegangan harus dipanen secara akurat.

6. Balincong

Memiliki karakteristik hampir mirip dengan patik atau kapak. Tetapi terdapat perbedaan pada bentuk dua sisi mata balincong yang runcing. Kedua sisinya sama-sama runcing dengan arah berlawanan.

Pada satu sisi searah dengan gagang balincong, namun di sisi lain justru tegak lurus dengan gagang. Selain itu, bentuk balincong yang jauh lebih runcing dan pipih apabila dibandingkan dengan kapak. 

Alat tradisional ini digunakan untuk memecah batu ataupun menggali tanah.

7. Sulimat

Senjata tradisional Jawa Barat yang dikembangkan untuk bekerja pada sektor perkebunan, khususnya industri kelapa. Senjata ini biasanya digunakan untuk merobek atau mengupas kulit kelapa. Senjata tradisional ini memiliki dua sisi, bidang horizontal dan bidang vertikal.

Sisi horizontal didorong ke tanah untuk bertindak sebagai kaki atau alas dan sisi vertikal bergerak ke kanan karena digunakan di sisi itu untuk memisahkan buah kelapa dan seratnya. Senjata tradisional ini memang jarang ditemukan, tapi kegunaannya sangat membantu dalam membuka batok kelapa dengan lebih cepat.

Mengupas kelapa lebih efisien apabila menggunakan sulimat. Bahan yang digunakan untuk membuat Sulimat disambung dengan besi untuk membuat kedua sisi senjata, seperti yang telah disebutkan di atas.

Namun seiring berjalannya waktu, senjata ini semakin langka ditemukan serta menjadi salah satu senjata tradisional Sunda yang paling canggih.

8. Gacok

Gacok merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang memiliki bentuk runcing seperti garpu besar. Gacok biasanya digunakan pada kegiatan pertanian dan peternakan yang biasanya digunakan untuk mengumpulkan rumput kering, membersihkan kandang serta membersihkan jemuran. Senjata tradisional ini memiliki gagang berbentuk cangkul.

Bedanya dengan yang lain, senjata ini tidak bisa menggunakan gacock untuk menduduki tanah. Berbeda dengan cangkul. Senjata tradisional ini merupakan senjata yang populer di kalangan petani. 

Selain harganya yang relatif murah, senjata ini juga sangat ringan, hemat energi dan mudah digunakan.

9. Bajra dan gada

Digunakan pada zaman prakemerdekaan sebagai alat pertempuran mengusir penjajah. Bentuk senjata ini biasanya berubah-ubah sesuai kebutuhan penggunanya. Penggunaannya dengan cara mengayun dan memukul. 

Gada juga ditemukan saat ini dan memiliki paku di kedua ujungnya. Dalam pertarungan tangan kosong, musuh yang diserang akan menderita luka serta pendarahan sangat mematikan, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Pada zaman dahulu senjata ini populer karena bahan yang digunakan sangat sederhana. Bisa dibuat dari bahan keras, seperti kayu jati dan besi. Namun, seiring berjalannya waktu, senjata ini sudah begitu dilupakan sehingga keberadaannya hanya bisa ditemukan di museum.

10. Arit

Hampir di seluruh pulau Jawa dan Bali menggunakan alat tradisional ini untuk kebutuhan sehari-hari. Terutama di bidang pertanian. 

Mata pisau arit berbentuk melengkung seperti bulan sabit dan sangat tajam. Arit dimanfaatkan untuk memangkas tanaman seperti padi, rerumputan liar dan semak belukar. 

Biasanya alat ini sangat populer digunakan untuk mencari rumput sebagai pakan ternak.

Itu dia uraian mengenai senjata tradisional Jawa Barat yang hingga kini masih digunakan oleh masyarakat setempat. 


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network