BANDUNG BARAT, iNews.id - Mengganasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah berimbas ke sektor ekonomi. Pasalnya, dengan wabah tersebut peternak sapi dan sektor turunannya mengalami kerugian yang cukup besar.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, Undang Husni Tamrin menyebutkan, kerugian ekonomi yang dialami peternak dan sektor terkait lainnya terhitung mencapai sekitar Rp8,5 miliar. Angka itu terhitung dari berbagai aspek yang terdampak secara langsung dan tidak.
"Kerugiannya cukup fantastis, hanya dalam sebulan sudah menyentuh angka sekitar Rp8,5 miliar," sebutnya, Rabu (22/6/2022).
Undang menyebutkan, angka itu juga terhitung dari kasus hewan terpapar wabah PMK pertama kali masuk ke pada 27 Mei 2022 lalu. Kerugian itu tercatat dari hasil hitungan para peternak yang mengalami kerugian dari menyusutnya produksi susu sapi perah selama wabah PMK.
Jika dilakukan secara empiris dengan turun ke lapangan dan menginput data satu persatu angkanya bukan tidak mungkin lebih besar lagi. Terhitung satu ekor hewan berpenyakit harus menanggung kerugian sebesar Rp3,5 juta, kemudian dikalikan dengan total hewan yang terpapar.
"Satu sapi dengan siklus 14 hari saja, mulai dari turun produksi dan pengobatan itu kita hitung sekitar Rp3,5 juta per ekor," ujarnya.
Angka kerugian itu melihat dari biaya perawatan hingga penyusutan produksi susu bagi sapi perah dan penyusutan bobot daging bagi sapi potong. Sebab PMK ini akan menurunkan bobot badan dan juga akan menurunkan jumlah susu yang dihasilkan sekitar 75 persen.
Mengingat besarnya angka kerugian dari wabah PMK ini, dia meminta agar para peternak melakukan upaya pencegahan baik dari kebersihan kandang maupun kesehatan hewan ternak.
"Saya mengimbau para peternak ataupun masyarakat yang memiliki hewan ternak sapi untuk selalu membersihkan kandang dan juga memberikan vitamin," katanya.
Seperti diketahui sampai saat ini berdasarkan data, hewan ternak yang terpapar wabah PMK kembali bertambah hingga mencapai sebanyak 4.904 ekor. Total sudah ada 84 ekor sapi yang mati di kandang dan 104 ekor dipotong paksa karena dikhawatirkan kondisinya semakin memburuk seusai terkena PMK, sementara sisanya berhasil sembuh.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait