BANDUNG, iNews.id - Banjir bandang yang terjadi di kawasan Cicaheum, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, pada Selasa, 20 Maret 2018, kemarin, mengakibatkan sedikitnya 500 rumah rusak dan 1.300 warga menjadi korban bencana.
Lurah Jatihandap, Tata Prihramadiputra mengatakan, berdasarkan pendataan di lapangan tercatat 500 rumah warga terkena dampak banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB itu. Dari jumlah tersebut juga tercatat ada sekitar 1.300 warga yang menjadi korban akibat banjir besar tersebut.
“Ada 500 unit rumah yang terdampak. Ada rusak ringan, sedang, dan berat. Rumah warga yang rusak sedang dan berat berada di dekat sungai,” ujar dia.
Tata menyebutkan, ratusan rumah warga yang rusak paling parah itu berada di Kelurahan Jatihandap yang lokasinya tidak jauh dari aliran sungai. Sebab, kondisi di lapangan memang banyak rumah warga yang berdiri di bantaran Sungai Cimapokolan.
"Kawasan terdampak paling parah ada di empat RW. Semua rumah yang terkena dampak banjir memang berada di dekat sungai," ungkap dia.
Bahkan, kata Tata, banjir bandang yang melanda kawasan Cicaheum ini juga mengakibatkan tiga rumah ambruk disapu derasnya arus air bah. Tiga rumah tersebut berada tepat di bibir sungai.
"Banyak masyarakat yang mencuri-curi lahan bangunan ke sepadan sungai. Seharusnya kan ada ruang antara bantaran sungai dengan bangunan. Tapi, kondisi lapangan berbeda dan berdampak ambruknya saat banjir kemarin," kata dia.
Terkait lokasi pengungsian, Tata menyebutkan, pemerintahan kewilayahan telah membangun posko bencana di wilayah Kelurahan Jatihandap. Posko pengungsian ini tersebar di sejumlah RW. Namun, kata dia, kebanyakan warga yang terdampak bencana tidak mengungsi ke tenda penampungan. Warga lebih memilih tinggal di rumah kerabat atau berkumpul dengan tetangga lainnya yang rumah mereka relatif lebih aman.
"Kami sudah bangun tenda pengungsian, posko bencana, dan kantor kelurahan juga dijadikan lokasi pengungsian. Tapi, warga enggan pindah. Mereka lebih memilih bersama kerabat atau tetangga," ujar dia.
Sementara itu, PJ Wali Kota Bandung, M Solihin mengatakan, Pemkot Bandung telah mendistribusikan sejumlah bantuan makanan dan kebutuhan lainnya untuk korban banjir. Dinas Ketahanan Pangan telah mendistribusikan beras sementara Diskar PB juga terus berupaya membantu mengatasi lumpur.
"Bantuan sudah disampaikan. Masyarakat sekitar juga banyak yang bantu dengan satu pintu agar terkoordinasi dengan baik," kata Solihin.
Dia menyebutkan, Dinas Kesehatan juga akan menurunkan petugas untuk membantunwarga yang trauma akibat bencana yang terjadi Selasa. "Ada tim trauma healing untuk membantu anak-anak atau warga yang trauma. Dinas Pendidikan juga akan memberikan bantuan," ujar dia.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait